“Wah, susah posisi Bapak kalo begini. Apa kata teman-temanmu kalau kau mendapatkan kelonggaran dari Bapak” Mr. HB masih berusaha tegas, tapi matanya tetap melotot memandang lurus ke belahan gunung kembar di depannya. “Ayolah Pak, nggak ada yang bakal tahulah kalo Bapak ga cerita-cerita” desak Vhey terus. Tiba-tiba si Mr. HB bangkit dari kursinya dan berjalan menuju sisi Vhey lalu duduk di atas meja tepat di samping Vhey “Boleh saja. Tapi ada syaratnya” kata si Mr. HB sambil tetap memandangi belahan dada Vhey. “Syarat apaan Pak?” tanya Vhey sudah mulai khawatir melihat perilaku Mr. HB. “Kubari kau waktu sehari lagi untuk kumpul itu paper, asal kau ijinkan aku meremas-remas kau punya susu itu hehe” ujar Mr. HB sambil menyeringai mesum.
“HEHH..” kaget Vhey mendengar penawaran mesum Mr.HB dan reflek menutup dadanya dengan kedua tangannya. “Terserah kau Vhey. Bapak cuma tawarkan solusi yang win-win buat kau. Bapak senang, kau pun senang” ujar Mr.HB dengan lagak tidak butuh. “Aduhh.. gue kasi ga ya? Kalo ntar dia nglunjak gimana? Tapi gue juga ga mau ngulang lagi tahun depan” Vhey menimbang-nimbang penawaran tersebut dalam hati. Vhey tidak sadar kalau tangannya turun dan tidak lagi menutupi tokednya ketika sedang berpikir untuk terima atau tidak tawaran Mr.HB tersebut. Tapi Mr.HB menganggap diamnya Vhey dan fakta bahwa Vhey tidak lagi melindungi tokednya, sebagai tanda bahwa Vhey menerima tawarannya tersebut.
“AAHH…” Vhey memekik kaget ketika dua tangan muncul dari balik punggungnya dan langsung meremas kuat-kuat kedua bongkah tokednya. “Lho.. Bapak ngapain sihh.. Kan saya blumm..Aakkkhhh… ahhh… hmmppfffffffhhhhh..” protes Vhey terpotong desahannya karena mendadak gelombang listrik dan kenikmatan melonjak dari kedua putingnya. “Kau ternyata tidak pake BeHa Vhey… kenyal sekali toked kau ini” ujar Mr.BH di samping telinga Vhey sambil memilin-milin puting Vhey dari balik kain kemejanya. Rangsangan pada tokednya yang tiba-tiba ini, seolah mengingatkan tubuh Vhey bahwa ada libido yang terpendam dan menuntut untuk dipuaskan sejak siang tadi.
Serangan tangan Mr.HB semakin gencar. Kedua tanganya sudah menyelusup ke balik kemeja Vhey, dan dengan leluasa meremas-remas melon putih dan kenyal tersebut. “Hahhhh…haahhh… aammmhhhhhffffff…” desah Vhey keenakan, apalagi lidah Mr.HB menjilati leher jenjang Vhey dengan liarnya. Mr.HB kini pindah berlutut di samping Vhey. Beliau sudah tidak tahan untuk mencaplok toked Vhey yang menggiurkan tersebut. Mr.HB membuka mulutnya lebar-lebar, dan menelan ¼ toked Vhey dari ujung putingnya. Kemudian Mr.HB menghisap kuat-kuat puting Vhey yang sudah menegang keras sampai keluar suara yang keras. Sluuuurrppp.. Slurrrppppp… Terang saja Vhey semakin belingsatan tokednya diperlakukan seperti itu, karena tokednya sensitif banget. “Aaaahhhhaaaahhhh…. Haahhhhhh…SShhhhhhhhh.. Enak banget Pakk…” erang Vhey tak tertahankan lagi. Menyadari muridnya makin terangsang, perlakuan Mr.HB pada toked Vhey semakin menjadi-jadi. Cupangan memerah menyebar di sekujur bulatan toked Vhey yang putih. Gelinjang tubuh Vhey pun menjadi-jadi, sehingga bagian bawah kemejanya tersingkap dan membuat Mr.HB terhenyak. “Kau juga tak pakai celana dalam Vhey.. Wah wah.. kau memang sudah siap untuk dienthot ternyata” ujar Mr.HB penuh sukacita sambil memasukkan jari tengahnya ke sela-sela mhemek Vhey yang sudah basah kuyup. Begitu jari tengah Mr.HB melesak sepenuhnya ke dalam lubang mhemeknya, tubuh Vhey langsung melengkung dan lenguh kenikmatannya terdengar “Ouuhhhh….hhhuuuuhhh… iyhaa.. iyhaa… disitu Pak.. benar disitu Pak.. kocok yang kenceng Phak…” pinta Vhey penuh nafsu. Dengan senang hati Mr.HB memenuhi permintaan anak didiknya itu. Jari tengahnya keluar masuk mhemek Vhey, dan diselingi gerakan mengobel-ngobel yang agak kacau, sehingga bunyi kecipakan becek terdengar. Tak sampai semenit Vhey mulai merasakan bahwa rasa gatal yang menggerayangi sekujur mhemeknya terasa semakin menghebat. Semakin kencang dikocok, rasa gatal tersebut semakin memuncak dan meruncing ke bibir-bibir mhemeknya. Dan tanpa dapat ditahan lagi, orgasme pertama Vhey di hari itu meledak juga. “OAAAAAAHHHHH….. AGGHHHHH….HHAAAHHHHHHH..” lenguh Vhey panjang sampai punggungnya ikut melengkung akibat terpaan gelombang orgasme yang sudah dinanti-nantinya.
Mr.HB sempat terpana demi menyaksikan betapa hebatnya reaksi orgasme Vhey. Sedetik kemudian ia tersadar, dan cepat-cepat bangun untuk melepas celananya. Ketika Vhey mendapatkan kembali kesadarannya 30 detik kemudian, Mr.HB sudah hendak melepaskan celana dalamnya. Cepat-cepat Vhey berdiri dan berkata “Ehh.. Bapak mau ngapain? Perjanjiannya kan cuma remas-remas susu. Ini kan sudah lebih dari remas-remas” ujar Vhey ketus.“ Sambil tetap melorotkan celana dalamnya Mr. HB berkata “Sudahlah Vhey, Bapak tau kau juga lagi horny. Kuberi kau poin A kalau kau mau Bapak enthot sekarang. Ya?” Mr.HB mencoba tawar menawar. “Hah? A? Bener ya Pak” tanya Vhey. “Kalau gitu Bapak tulis dulu di kertas evaluasi Bapak, bahwa nilai Saya A, baru kita lanjut” ujar Vhey licik. “Mana bisa begitu Vhey. Kertas evaluasi kan baru Bapak bisa isi kalo sudah UAS” Mr.HB semakin desperate. Sambil berlagak mengancingkan kemeja bagian atasnya, Vhey berkata “Ya sudah kalau begitu. Sampai ketemu besok ya Pak”. Susah payah bergerak karena celana dalamnya masih melingkar di mata kaki Mr.HB cepat-cepat berkata “Eh.. eh. Iya..iya.. Bapak nilai sekarang. Kau duduk saja manis di sofa sana ya”. Setelah itu cepat-cepat Mr.HB menaikkan CDnya dan membongkar-bongkar mejanya. Lalu setelah menulis singkat diatas sebuah map, Mr.HB mendekati Vhey di sofa dan menyorongkan map tersebut. Di Form Valuasi, terlihat jelas cuma nama Vhey yang sudah mendapat nilai A.
Sambil tersenyum puas Vhey berkata “Gitu dong Pak, kan gamp…Eeeiiihhhhh….Hmmppffh!!” Belum selesai Vhey menyelesaikan ucapannya, Mr.HB sudah menerkam dan menindih tubuh Vhey di sofa, lalu dengan buas melumat bibir Vhey. Sambil menjilati leher Vhey, tangan Mr.HB dengan cepat melepaskan belt yang melingkari perut Vhey, lalu mengangkat kemeja terusannya tinggi-tinggi sampai seperut. Sehingga selangkangan Vhey yang minim jembi terpampang dengan jelas. “Eh. Pak..Pak.. sabar Pak. Sabar Pak” Vhey agak menyesali omongan asalnya tadi dan berusaha menutupi selangkangannya. Tapi Mr.HB yang sudah dikuasai nafsu birahi, dengan mudahnya menyingkirkan kedua tangan Vhey hanya dengan tangan kirinya. Lalu tangan kanannya dengan cepat meremas gundukan mhemek Vhey. “Pak jang…Aaahhhhhh….. Auhhhhhh…” ucapan Vhey berganti lenguhan terkejut bernuansa nikmat. Cukup dengan beberapa kocokan saja, mhemeknya sudah banjir kembali. “Haahhh.. haahhhhh…. Oohhhhhh.. hmmmppffff….” desah Vhey blingsatan karena mhemeknya kini dikocok dengan dua jari, yang kadang menggesek klitorisnya.
“Sudah kuduga kau suka Vhey hehehe..” tawa kemenangan Mr.HB terdengar. Tangan kirinya yang sudah tidak perlu memegangi Vhey, cepat-cepat melorotkan CDnya. Konthol Mr.HB yang hitam pekat langsung tampil mengacung tegak. Mr.HB yang konaknya sudah di ubun-ubun, langsung mengangkangkan lebar-lebar paha Vhey. Sambil mengocok-ngocok pelan kontholnya, Mr.HB mulai mengarahkan palkon-nya ke bibir mhemek Vhey. Vhey tidak hanya pasrah, tapi juga sudah berharap agar konthol tersebut menghujam mhemeknya. “[i]Ah… kontolnya si tua ini kecil. Tapi tak ada rotan, akarpun jadi[i]” batin Vhey. Tanpa cek medan dan kedalaman, Mr.HB langsung membenamkan dalam-dalam kontol ukuran 11cm-nya ke dalam lobang kenikmatan Vhey. Membuat Vhey agak tersedak dan melenguh pendek “Heeggghhh..umhh..”. Mr.HB langsung menyeringai puas “Aggghh.. rapat sekali meqi kau ini Vhey..hahhhh”.
Mr.HB langsung menggenjot Vhey dengan kecepatan tinggi. Lenguhan kenikmatan Mr.HB mengalahkan desahan erotis Vhey yang mulai menikmati pompaan konthol Mr.HB di liang mhemeknya. “Hmmm…ahahhh.. ahhh.. iya Pak.. betul gitu Pak.. lebih cepat Pak.. ahhhh..” ceracau Vhey keenakan. Mendengar ceracau Vhey yang mesum itu, Mr.HB semakin kehilangan kontrol. Tangannya mencengkram toked Vhey kuat-kuat, dan genjotan pinggulanya semakin tidak beraturan. Tiba-tiba, “AAAAHHHHHH…. AKU KELUARR..” lenguh Mr.HB kuat. Peju Mr.HB menyemprot-nyemprot di dalam mhemek Vhey. Vhey terpana. Baru 3 menit ngeseks, Mr.HB sudah ngecret.
Sambil masih tersengal-sengal, Mr.HB jatuh di atas tubuh Vhey. “Hebat sekali kau Vhey. Belum pernah Bapak ngrasakan meqi senikmat kau punya” puji Mr.HB sambil beranjak bangkit karena dilihatnya Vhey kesusahan bernapas. Dengan mudahnya konthol Mr.HB terlepas dari mhemek Vhey, dengan diikuti leleran pejunya yang banyak mengalir di bibir mhemek Vhey. Vhey gondok setengah mati. “Kupret! Baru juga gue naik. Ini mah bukannya terpuaskan, malah makin horny gue jadinya” batin Vhey kesal sambil memperbaiki pakaiannya.
“Ya udah Pak. Saya pamit kalo gitu. Ingat ya, cuma sekali ini Bapak bisa nikmatin tubuh Saya. Kalau Bapak mencoba lagi, Saya laporkan ke Dekan kalau Bapak menyalahgunakan kekuasaan sebagai Dosen” sambil berkata seperti itu, Vhey memphoto Mr.HB yang bugil dan langsung keluar ruangan dengan judesnya. Mr.HB cuma bisa bengong, dan lemes (tapi puas hehehe). Vhey cepet-cepet keluar sebenarnya karena tidak ingin ketahuan si dosen mesum itu kalau dia masih konak habis. Vhey cuma ingin cepat-cepat ke toilet untuk membersihkan mhemeknya dari sisa peju, kemudian langsung masturbasi. Sudah ga tahan bo’!
0 Komentar untuk "Gadis Kampus Super Seksi Nevilia Angelicha (Vhey)"