Racun Arsenik

type="html">
Penyebab kenapa aku tertarik untuk membahas mengenai racun arsenik sebagai postingan blog kali ini adalah kejadian yang beberapa hari lalu aku alami saat mencoba memakai semir rambut, mendadak beberapa jam kemudian kepalaku pusing dan terasa panas. Akhirnya aku coba untuk membaca daftar ingredients yg tertera di kemasan. Di situ aku ketahui bahwa salah satu bahan yg digunakan untuk krim developer pewarnaannya adalah Hidrogen Peroksida, salah satu zat beracun yang menimbulkan panas bila bereaksi dan berfungsi sebagai bleaching agent atau dalam dunia penyemiran rambut berfungsi sebagai pemutih atau menghilangkan pigmen warna rambut asal agar warna semir yang dimaksudkan akan di warnakan ke rambut dapat sesuai dengan apa yang diharapkan. 

Hidrogen Peroksida (H2O2) termasuk salah satu racun arsenik yang bersifat korosif dan mudah bereaksi (beroksidan kuat) sehingga penggunaannya dalam makanan tidak diperkenankan. Namun karena merupakan oksidator yang kuat dan paling mudah dijumpai di pasaran bebas, zat ini sering dipergunakan untuk berbagai keperluan seperti sebagai salah satu bahan disinfektan dan pemutih pakaian (dalam konsentrasi terukur), pembersih luka, pemutih gigi, oksidator, dan juga untuk bahan bakar roket. 


Arsenik (As) merupakan salah satu unsur kimia yang mempunyai nomor atom 33 dalam table periodik. Arsenik adalah bahan metalloid yang terkenal beracun dan mempunyai tiga bentuk alotropik, yaitu kuning, hitam, dan abu-abu.

Dalam sejarahnya sebagai racun, arsenik telah mengalami banyak pengalaman, salah satunya yang terkenal adalah konon arsenik pernah digunakan untuk membunuh pemimpin Prancis, Napoleon Bonaparte, walaupun akhirnya kematian Napoleon dipastikan bukan karena diracun. Dalam kasus lain, racun arsenik pernah digunakan untuk membunuh Clare Booth Luce, duta besar Amerika di Italia saat perang dunia ke-2. Yang cukup ironis, ternyata racun ini juga yang digunakan untuk membunuh salah satu aktivis HAM, Munir pada 7 September 2004.

Bentuk yang terkenal dari arsen adalah As2O3, alias arsen trioksida atau warangan. Arsenic beracun karena arsenik mampu menghambat produksi ATP, yang merupakan sumber energi makhluk hidup dalam berbagai mekanisme. Di siklus Krebs arsenik menghambat enzim piruvat dehidrogenase, sehingga sintesis ATP menjadi berkurang dan malah meningkatkan produksi hidrogen peroksida. Hidrogen peroksida ini merupakan oksidator yang sangat reaktif terhadap sel hidup, maka justru sel hidup itulah yang diserang. Sel yang diserang arsenik akan mengalami nekrosis dan kematian dengan segera.

Keracunan arsenik dapat terjadi secara akut atau kronis karena terpapar atau mengkonsumsi arsenik secara terus menerus meski dalam kadar rendah (misalnya karena meminum air yang terkontaminasi arsen melebihi batas ambang aman tertinggi).  Ciri-ciri keracunan arsenik ada berbagai macam, antara lain menyebabkan serangan akut berupa rasa sangat sakit perut akibat sistem pencernaan rusak, muntah, diare, rasa haus yang hebat, kram perut, dan akhirnya syok, koma, dan kematian. Paparan dalam jangka waktu lama, seperti meminum air terkontaminasi arsen, dapat menyebabkan napas berbau, keringat berlebih, otot lunglai, perubahan warna kulit (menjadi gelap), penyakit pembuluh tepi, parestesia tangan dan kaki (gangguan saraf), blackfoot disease dan kanker kulit.

Cara mengatasi atau melakukan pertolongan pertama dalam keracunan akut dari arsenik dapat dilakukan dengan memberi korban ipekak untuk merangsangnya muntah. Dapat juga dilakukan bilas lambung apabila ia tidak dapat minum. Pemberian katartik atau karboaktif dapat bermanfaat. Sedangkan untuk keracunan yang sudah berlangsung lebih lama daripada itu, sebaiknya diberi antidotumnya, yaitu suntikan intramuskuler dimerkaprol 3-5 mg/kgBB 4-6 kali sehari selama 2 hari. Pengobatan dilanjutkan 2-3 kali sehari selama 8 hari.

0 Komentar untuk "Racun Arsenik"